Rabu, 12 November 2014

Pilkada



PEMILIHAN UMUM DALAM MEMILIH PEMIMPIN NEGARA INDONESIA





  • Ringkasan:
Semua persoalan yang ada di dalam ibu kota ini,mulai dari yang kecil sampai yang besar bercampur aduk menambah ruwetnya  kota ini yang sesungguhnya telah ruwet dengan kemacetannya yang seudah terkenal sampai seantero Nusantara. Satu hal yang menjadi sorotan utama beberapa bulan kemarin yang masih terus disorot hingga sekarang adalah pergantian pucuk pimpinan di daerah khusus ibukota ini. Pemilihan Kepala Daerah atau yang sering disingkat dengan PILKADA ini menjadi trending topicselama beberapa bulan kemarin dan terus disorot hasilnya sampai sekarang.
Pilkada DKI Jakarta 11 juli 2012 lalu diikuti oleh 5 pasangan calon dan menghantarkan dua pasangan calon terunggul untuk kembali bertarung pada putaran kedua untuk menentukan siapa yang akan memimpin Jakarta 5 tahun kedepan. Putaran kedua pilkada Jakarta mempertemukan pasangan Fauzi Bowo atau Foke berpasangan dengan Nahrowi Ramli atau sering disebut pasangan Foke-Nara bertarung melawan pasangan Joko Widodo atau sering dipanggil Jokowi dengan pasangannya Basuki Cahya Purnama atau Ahok. Ternyata warga Jakarta memilih pasangan kedua sebagai pemimpin mereka, mengalahkan pasangan incumbent dengan cukup telak. Maka dimulailah era baru kepemimpinan di
Daerah ini. Dengan visi misi yang berbeda2 dengan janji joko widodo yang sangat diingat untuk mengurangi kemungkinan banjir didaerah ibu kota ini.

  •  Pendahuluan:
Jakarta adalah sebuah megapolitan di Indonesia. Menyandang predikat sebagai Daerah Khusus Ibukota tentu saja membuat Jakarta berbeda dengan daerah-daerah lain. Sebagai ibukota negara, Jakarta dan segala sesuatu yang terjadi di dalamnya akan sangat-sangat mudah untuk diketahui publik Indonesia. 

  • Pendapat:
Pemimpin yang terpilih saat ini tidak hanya menyampaikan atau memberikan visi misi nya sebelum terpilih saja, tetapi juga jika terpilih harus menjalankan visi misi dan janji2 nya.
 
  • Kesimpulan:
Dimana kita semua mengetahui pemimpin sangat menentukan nasib sebuah daerah yang dipimpinnya. Jadi dimana joko widodo dan ahok yang terpilih sebagai pasangan pemimpin ibu kota ini. Mestinya menjalankan tugas dengan baik dan menjadikan visi misi nya tidak hanya diatas kertas. Tetapi dilaksanakan dan dipertanggungjawabkan.
  • Saran: 
Kita sebagai rakyat dimana kita pemegang kekuasaan paling tinggi untuk memilih siapa yang berhak menjadi pemimpin daerah kita,kita lihat atau tinjau betul yang mana yang pantas menjadi pemimpin negara kita. Dimana kekurangan yang ada pada kepemimpinan dahulu menjadi pelajaran serta menjadi tolok ukur untuk kita memilih pemimpin kita yang baru. Memilih pemimpin yang bersih akan titik hitam,melainkan memiliki pengalaman yang tidak menyeleweng untuk di pertimbangkan sebagai seorang pemimpin. Dan jangan memilih pemimpin yang menang akan visi misi diatas kertas saja

Sumber  :

http://diamondlovedebby.blogspot.com/2013/12/contoh-artikel-politik.html

1 komentar: