PEMILIHAN
UMUM DALAM MEMILIH PEMIMPIN NEGARA INDONESIA
- Ringkasan:
Semua persoalan yang ada di dalam
ibu kota ini,mulai dari yang kecil sampai yang besar bercampur aduk menambah
ruwetnya kota ini yang sesungguhnya telah ruwet dengan kemacetannya yang
seudah terkenal sampai seantero Nusantara. Satu hal yang menjadi sorotan utama
beberapa bulan kemarin yang masih terus disorot hingga sekarang adalah
pergantian pucuk pimpinan di daerah khusus ibukota ini. Pemilihan Kepala Daerah
atau yang sering disingkat dengan PILKADA ini menjadi trending topicselama
beberapa bulan kemarin dan terus disorot hasilnya sampai sekarang.
Pilkada DKI Jakarta 11 juli 2012 lalu diikuti oleh 5 pasangan calon dan menghantarkan dua pasangan calon terunggul untuk kembali bertarung pada putaran kedua untuk menentukan siapa yang akan memimpin Jakarta 5 tahun kedepan. Putaran kedua pilkada Jakarta mempertemukan pasangan Fauzi Bowo atau Foke berpasangan dengan Nahrowi Ramli atau sering disebut pasangan Foke-Nara bertarung melawan pasangan Joko Widodo atau sering dipanggil Jokowi dengan pasangannya Basuki Cahya Purnama atau Ahok. Ternyata warga Jakarta memilih pasangan kedua sebagai pemimpin mereka, mengalahkan pasangan incumbent dengan cukup telak. Maka dimulailah era baru kepemimpinan di
Pilkada DKI Jakarta 11 juli 2012 lalu diikuti oleh 5 pasangan calon dan menghantarkan dua pasangan calon terunggul untuk kembali bertarung pada putaran kedua untuk menentukan siapa yang akan memimpin Jakarta 5 tahun kedepan. Putaran kedua pilkada Jakarta mempertemukan pasangan Fauzi Bowo atau Foke berpasangan dengan Nahrowi Ramli atau sering disebut pasangan Foke-Nara bertarung melawan pasangan Joko Widodo atau sering dipanggil Jokowi dengan pasangannya Basuki Cahya Purnama atau Ahok. Ternyata warga Jakarta memilih pasangan kedua sebagai pemimpin mereka, mengalahkan pasangan incumbent dengan cukup telak. Maka dimulailah era baru kepemimpinan di
Daerah ini. Dengan visi misi yang
berbeda2 dengan janji joko widodo yang sangat diingat untuk mengurangi
kemungkinan banjir didaerah ibu kota ini.
- Pendahuluan:
Jakarta adalah sebuah megapolitan di
Indonesia. Menyandang predikat sebagai Daerah Khusus Ibukota tentu saja membuat
Jakarta berbeda dengan daerah-daerah lain. Sebagai ibukota negara, Jakarta dan
segala sesuatu yang terjadi di dalamnya akan sangat-sangat mudah untuk
diketahui publik Indonesia.
- Pendapat:
Pemimpin yang terpilih saat ini tidak hanya menyampaikan atau memberikan visi
misi nya sebelum terpilih saja, tetapi juga jika terpilih harus menjalankan
visi misi dan janji2 nya.
- Kesimpulan:
Dimana kita semua mengetahui pemimpin sangat menentukan nasib sebuah daerah
yang dipimpinnya. Jadi dimana joko widodo dan ahok yang terpilih sebagai
pasangan pemimpin ibu kota ini. Mestinya menjalankan tugas dengan baik dan
menjadikan visi misi nya tidak hanya diatas kertas. Tetapi dilaksanakan dan
dipertanggungjawabkan.
- Saran:
Kita sebagai rakyat dimana kita
pemegang kekuasaan paling tinggi untuk memilih siapa yang berhak menjadi
pemimpin daerah kita,kita lihat atau tinjau betul yang mana yang pantas menjadi
pemimpin negara kita. Dimana kekurangan yang ada pada kepemimpinan dahulu
menjadi pelajaran serta menjadi tolok ukur untuk kita memilih pemimpin kita
yang baru. Memilih pemimpin yang bersih akan titik hitam,melainkan memiliki
pengalaman yang tidak menyeleweng untuk di pertimbangkan sebagai seorang
pemimpin. Dan jangan memilih pemimpin yang menang akan visi misi diatas kertas
saja
Sumber :
http://diamondlovedebby.blogspot.com/2013/12/contoh-artikel-politik.html
Makasih blognya membantu sekali untuk tugas saya:)
BalasHapus